FOLLOW insta : chandradewantara FOLLOW path : chandradewantara Wavy Cursor Tail 10

Senin, 24 November 2014

SUKA DUKA DI SMK KATHOLIK SANTO MIKAEL

 



           Ini posting bukan sembarang posting. Disini saya ingin menceritakan tentang suka duka saya dan teman teman saya sewaktu sekolah di SMK Katolik Santo Mikael. Sekolah saya berada di Jalan Mojo 1 Karangasem,Laweyan,Surakarta. Saya sekarang duduk dikelas 3, sekolah saya bernuansakan sekolah tehnik mesin perkakas. Jadi keseharian saya adalah praktek dibengkel seperti memegang mesin bubut,milling,cnc,gerinda,las dan masih banyak lagi lainnya. Saya beruntung bisa masuk SMK Mikael ini tidak sembarang orang bisa masuk kalau kata orang sih. Nah,sekarang saya ingin menceritakan kehidupan saya disekolah sewaktu kelas 1 sampai kelas 3 sekarang.
             Saya adalah siswa dari lulusan SMP Kristen Swasta terkenal di Surakarta, awalnya saya tidak ada niatan masuk di SMK Mikael karena saya belum tau apa itu SMK Mikael dan bagaimana sistem sekolahnya. Saya ahkirnya diberi penjelasan tentang Mikael oleh guru saya SMP, ternyata di SMK katanya memang asik karena bisa menambah jam terbang yang baru mempelajari tentang mesin. Ahkirnya saya memutuskan untuk masuk disana. Awal nya saya masuk di SMK dengan jalur prestasi tetapi saya tidak diterima karena ada satu nilai yang tidak memenuhi kriteria,ahkirnya saya harus dijalur regular. Singkat cerita saya keterima diMikael dan harus mengikuti mos yang sangat keras katanya. Ternyata benar saya sempat hampir putus asa tetapi dibantu oleh dukungan dari orang tua saya berhasil melewati itu semua.Lalu saya masuk di praktek sempat saya bosan karena darijam 7 sampai jam 12 saya harus berdiri mengikir. Saya sempat meminta untuk pindah sekolah tetapi malah dimarahi oleh orang tua saya. Lalu singkat cerita saya bisa naikke kelas 2.
            Ahkirnya saya bisa naik ke kelas 2 dengan selamat tetapi saya juga bersedih karena harus ada teman saya yang harus DO dan tidak bisa melanjutkan di kelas 2.Saya terus berjuang dikelas 2 ini supaya saya dapat naik ke kelas 3 nantinya,ternyata di kelas 2 ini saya harus banyak masuk dishift 2 jam 3 sampai10 malam,berat sekali rasanya tetapi mau gimana lagi saya sudah separo jalan. Ternyata tidak seperti yang saya kira memang tidak sedikit berat karena sudah terbiasa dari kelas 2. Saya terus berjuang dan berjuang agar bisa naik ke kelas 3 nantinya.Singkat cerita saya berhasil naik ke kelas 3.
Puji Tuhan saya naik kelas 3 sampai sekarang,wow ternyata saya memilik teman teman yang bisa menyuport saya untuk dapat naik ke kelas 3. Saya senang sekali dengan sekolah yang saya sekarang. TRIMAKASIH SMK MIKAEL SOLO !

          

Minggu, 23 November 2014

Sang Pejuang "MERAH PUTIH"

Presiden Sukarno.jpg
Siapa yang tak kenal dengan Tokoh yang kali ini kami hadirkan profil lengkapnya, yaitu Biografi Lengkap Ir. Soekarno. Beliau adalah salah satu tokoh terkenal di Dunia, siapa yang tak kenal dengan Presiden Pertama Indonesia ini, karna itulah kami menghadirkan profil, biodata dan Biografi Soekarno, dilengkapi dengan Perjalanan Karir Beliau. Nah untuk lebih lengkapnya, yuk kita simak saja Biografi Lengkap Soekarno dibawah ini.
Selebriti Profil - Ir. Soekarno (lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – wafat di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 – 1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
  • Nama Lengkap : Ir. Soekarno, (Sewaktu kecil namanya Kusnososro)
  • Nama Panggilan : Bung Karno
  • Tempat lahir : Blitar, Jawa Timur
  • Tanggal Lahir : 6 Juni 1901
  • Pekerjaan : Presiden Indonesia ( 1945 – 1966 )
  • Wafat : Jakarta, 21 Juni 1970
Soekarno dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru di Surabaya, Jawa. Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari Buleleng, Bali. Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, Jawa Timur. Pada usia 14 tahun, seorang kawan bapaknya yang bernama Oemar Said Tjokroaminoto mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan disekolahkan ke Hoogere Burger School (H.B.S.) di sana sambil mengaji di tempat Tjokroaminoto. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu. Soekarno kemudian bergabung dengan organisasi Jong Java (Pemuda Jawa).
Tamat H.B.S. tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung, dan tamat pada tahun 1925. Saat di Bandung, Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.
Istri yang lain dari Presiden Soekarno merupakan wanita keturunan Jepang yang bernama Naoko Nemoto dimana ia kemudian berganti nama menjadi Ratna Sari Dewi, dari pernikahannya dengan Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi, Presiden Soekarno dikarunia seorang anak yang bernama Kartika. Mengenai kisah hidup Presiden Soekarno, semasa kecilnya ia tidak tinggal bersama dengan orang tuanya yang berada di Blitar. Sejak SD hingga ia kemudian lulus sekolah ia tinggal atau indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto di Surabaya, dimana Haji Oemar Said Tokroaminoto ini merupakan pendiri dari Serikat Islan (SI). Setelah lulus, Soekarno kemudian melanjutkan pendidikannya di Hoogere Burger School atau HBS. Disana ia mendapat banyak ilmu atau pengetahuan dan jiwa nasionalismenya akan bangsa Indonesia menjadi sangat besar.

Pada tahun 1920 setelah lulus dari Hoogere Burger School atau HBS, Soekarno muda kemudian masuk ke Technische Hoogeschool (THS), sekolah inilah yang kemudian berubah nama menjadi ITB sampai sekarang ini. Soekarno belajar disana selama enam tahun dimana ia kemudian mendapatkan gelar Insinyur (Ir) pada tanggal 25 Mei. Setelah lulus, Soekarno kemudian mendirikan Partai Nasional Indonesia pada tanggal 4 Juli 1927 dan kemudian mulai mengamalkan ajaran Marhaenisme. Tujuan dari pembentukan partai Nasional Indonesia adalah agar bangsa Indonesia bisa merdeka dan terlepas dari Jajahan Belanda.

Dari keberaniannya ini kemudian pemerintah kolonial Belanda menangkapnya dan kemudian memasukkannya ke penjara Suka Miskin. Dalam penjara ini kebutuhan hidupnya semua berasal dari istrinya. Inggit yang juga dibantu oleh kakak ipranya bernama Sukarmini sering membawakan makanan kepada Soekarno di penjara Suka Miskin, hal itulah yang kemudian membuat pengawasan di penjara Suka Miskin makin diperketat.

Soekarno dikenal belanda sebagai seorang tahanan yang mampu menghasut orang lain agar berpikir untuk merdeka sehingga ia kemudian dianggap cukup berbahaya. Beliau kemudian diisolasi dengan tahanan elit tujuannya agar tidak bisa mendapatkan informasi yang berasal dari luar penjara. Tahanan elit ini sebagian besar merupakan warga Belanda yang mempunyai kasus seperti penggelapan, korupsi dan juga penyelewengan, inilah yang menjadi tujuan Belanda agar topik pembicaraan mengenai bagaimana caranya untuk memerdekakan Indonesia tidak sesuai karena rata-rata tahanan elit yang bersama Soekarno adalah orang Belanda. topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak penting seperti soal makanan dalam penjara dan juga cuaca. Selama berbulan-bulan di Suka Miskin menngakibatkan Soekarno putus komunikasi dengan teman-teman seperjuangannya, namun itu bukanlah hal yang sulit baginya untuk mendapatkan informasi dari luar.

Akhirnya Soekarno menemukan ide baru, dimana ia menggunakan telur sebagai media untuk berkomunikasi dengan istrinya. Jika teman Soekarno mengalami musibah atau mendapat kabar buruk maka telur yang dibawa oleh istrinya adalah telur asin, itupun beliau hanya dapat menduga-duga sebab ia tidak tahu secara pasti apa yang terjadi diluar sana. Untuk berbicara dengan Inggit, Soekarno diawasi secara ketat dan juga barang bawaan yang dibawa oleh inggit dari luar penjara selalu diperiksa secara teliti.
Kemudian Soekarno dan inggit akhirnya menemukan cara yang dianggapnya paling mudah dalam berkomunikasi agar tidak diketahui oleh Belanda yakni dengan media yang sama sebelumnya yaitu Telur dimana cara yang digunakan sedikit berbeda yaitu dengan menusuk jarum ke telur. Jika satu tusukan pada telur berarti kabar baik, jika tusukan sebanyak dua kali pada telur artinya seorang teman Soekarno tertangkap namun jika terdapat tiga tusukan berarti aktivis kemerdekaan yang ditangkap cukup besar.

Soekarno dibebaskan dari penjara Suka Miskin pada bulan desember 1931 dimana ia dipenjara pada tahun 1929. Selama berada dipenjara, orag tuanya tidak pernah sekalipun mengunjungi Soekarno alasannya adalah orang tua Soekarno tidak sanggup melihat Soekarno dipenjara, Ia kurus dan hitam selama berada di penjara karena itulah yang menurut ibu Wardoyo sehingga orang tua soekarno tidak mau menjenguk Soekarno. Agar orang tuanya tidak panik Soekarno sering beralasan bahwa ia sering bekerja dibawah teriknya sinar matahari sehingga kulit-kulitnya menghitam selain itu dalam penjara ia ingin memanaskan tulang-tulangnya karena dalam penjara, ruangannya sangat gelap, lembab dan juga dingin karena sinar matahari tidak ada. Kasusnya disidangkan oleh Belanda ketika sudah delapan bulan berlalu. Soekarno dalam pembelaanya membuat judul bernama "Indonesia Menggugat" dimana ia mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai bangsa yang serakah yang telah menindas dan merampas kemerdekaan Bangsa Indonesia. Dari pembelaannya itu kemudian sehingga membuat Belanda semakin marah sehingga PNI bentukan Soekarno dibubarkan pada bulan Juli 1930. Setelah keluar dai penjara, ia kemudian bergabung dengan Partindo karena ia sudah tidak memiliki partai lagi dimana ia kemudian didaulat sebagai pemimpin Partindo namun ia kembali ditangkap oleh Belanda dan kemudian diasingkan ke Flores dan empat tahun kemudian ia dibuang ke Bengkulu, setelah itu kemudian Soekarno bertemu dengan Mohammad Hatta yang akan menjadi teman seperjuangannya yang kemudian keduanya akan memproklamasikan Kemerdekaan bangsa Indonesia.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Juga Moh Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal tersebut juga diperingati sebagai Hari kemerdekaan bangsa Indonesia dimana pancasila kemudian dibentuk oleh Soekarno sebagai dasar dari negara Indonesia. Proklamasi kemerdekaan inilah yang kemudian membawa Ir. Soekarno bersama dengan Moh Hatta diangkat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia.

Diluar sosoknya sebagai Bapak bangsa Indonesia, tidak banyak yang tahu jika Soekarno pernah menikah sebanyak sembilan kali, kharisma yang luar biasa dimiliki oleh Soekarno melalui penuturan orang-orang yang dekat dengannya, itulah mengapa wanita-wanita cantik dapat dengan mudah terpikat dengannya dan dijadikan isterinya. Beliau tertarik dengan wanita yang sederhana dan juga berpakaian sopan.

Istrinya yaitu Fatmawati pernah bertanya pada presiden Soekarno mengenai wanita yang berpenampilan seksi namun beliau menjawab bahwa wanita dengan penampilan yang sopan dan sederhana dan juga tampil apa adanya lebih menarik untuk disukai sebab kecantikan seorang wanita terlihat dari keaslian atau kesederhanaannya. Soekarno tak menyukai wanita yang berpenampilan seksi seperti memakai rok pendek yang ketat dan memakai lipstik seperti orang yang modern pada umumnya, percaya atau tidak artis Amerika Marylin Monroe sangat menyukai kharisma dari seorang Presiden Soekarno.

Wanita idaman Soekarno yaitu wanita yang setia, konservatif dan jugabisa menjaganya. Beliau sangat senang ketika wanita itu bisa melayaninya dan menjaganya, Pandangannya tentang wanita-wanita Amerika yang menyuruh suaminya mencuci piring membuat fatmawati menjadi terkesima dan juga terpesona akan kesederhanaan dari seorang Soekarno sehingga fatmawati rela menemaninya hingga akhir hayatnya.


Presiden Soekarno dan Ibu fatmawati
Pada tahun 1960an pergolakan politik yang amat hebat terjadi di Indonesia, penyebab utamanya adalah adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari peristiwa ini kemudian membuat pemerintahan Presiden Soekarno dan juga orde lama berakhir ditandai dengan adanya "Supersemar" atau Surat Perintah Sebelas Maret ditahun 1966 yang berisi himbauan dari Soekarno ke Soeharto agar bisa mengendalikan Keamanan dan juga ketertiban negara yang ketika itu sedang kacau dan menjadikan Soeharto sebagai Presiden yang baru bagi bangsa Indonesia.

Setelah jabatannya sebagai Presiden berakhir, ia kemudian banyak menghabiskan waktunya di istana Bogor, lama-kelamaan kesehatannya terus menerus menurun sehingga ia mendapat perawatan oleh tim dokter kepresidenan hingga tepatnya pada tanggal 21 Juni 1970 Soekarno atau Bung Karno menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Kepergian sang Proklamator sekaligus Bapak Bangsa Indonesia ke pangkuan Yang Maha Kuasa menyisakan luka yang dalam bagi rakyat Indonesia pada waktu itu. Jenazah dari bung Karno kemudian dibawa di Wisma Yaso, Jakarta setelah itu jenazahnya kemudian dibawa ke Blitar, Jawa Timur untuk dikebumikan dekat dengan makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.  Gelar "Pahlawan Proklamasi" diberikan oleh pemerintah karena jasa-jasanya kepada bangsa Indonesia. Kisah perjuangan Bung Karno kemudian diangkat ke dalam layar lebar yang berjudul "Soekarno : Indonesia Merdeka" yang digarap oleh sutradara terkenal Hanung Bramantio dimana Ario Bayu berperan sebagai Tokoh Soekarno, Inggit yang diperankan oleh Maudy Koesnaedi dan Fatmawati yang diperankan oleh Tika Bravani.

BAPAK PENDIDIKAN "KI HAJAR DEWANTARA"

“Aku hanya orang biasa yang Bekerja untuk bangsa lndonesia dengan cara Indonesia. Namun, yang penting untuk kalian yakini, sesaat pun aku tak pernah mengkhianati tanah air dan bangsaku, lahir maupun batin aku tak pernah mengkorup kekayaan negara."

Biografi Pahlawan Pendidikan Ki Hajar DewantaraKi Hajar Dewantara memiliki nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat. Beliau berasal dan keluarga keturunan Keraton Yogyakarta. Beliau mengganti namanya tanpa gelar bangsawan agar dapat lebih dekat dengan rakyat. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, beliau belajar di STOVIA, tetapi tidak menamatkannya karena sakit. BeIiau kemudian bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, antara lain De Express, Utusan Hindia,dan Kaum Muda. Sebagai penulis yang handal, tulisannya mampu membangkitkan semangat antikolonialisme rakyat Indonesia.
Ki Hajar Dewantara juga aktif di bidang politik dengan bergabung ke dalam Budi Utomo, lalu mendirikan Indische Partij sebagai partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia pada tanggai 25 Desember 1912 bersama kedua rekannya, Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo . Ki Hajar Dewantara juga ikut membidani terbentuknya Komite Bumiputra di tahun 1913 sebagai bentuk protes terhadap rencana Belanda memeringati kemerdekaannyaa dan Perancis. Beliau kemudian membuat sebuah tulisan pedas di harian De Express yang berjudui “Als lk een Nederlander” (Seandainya Aku Seorang Belanda). Melalui tulisan ini, beliau menyindir Belanda yang hendak merayakan 100 tahun kemerdekaannyaa dan Perancis di negeri jajahan dengan menggunakan uang rakyat indonesia. Berikut ini kutipannya.
“Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh Si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. ide untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu ! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya”
Akibatnya, Belanda pun langsung menjatuhkan hukuman pengasingan. Bersama Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesomo, beliau dibuang ke Belanda. Di Belanda, Ki Hajar Dewantara memanfaatkan kesempatan mendalami masalah pendidikan dan pengajaran. Setelah kembali ke tanah air, Ki Hajar Dewantara memusatkan perjuangan melalui pendidikan dengan mendirikan perguruan Taman Siswa pada tanggal 3 JuIi 1922. Perguruan ini merupakan wadah untuk menanamkan rasa kebangsaaan kepada anak didik. Ajaran Ki Hajar Dewantara yang terkenal adalah ing ngarsa sung tulodo, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Artinya adalah di depan memberi teladan, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberi dorongan. Berkat jasanya yang besar di bidang pendidikan maka pemerintah menetapkan beliau sebagai Bapak Pendidikan dan tanggal lahirnya, 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional. Pada tahun 1957, beliau mendapat gelar Doctor Honoris Causa dan UniversitaS Gadjah Mada. Dua tahun setelah mendapat gelar tersebut, beliau meninggal dunia pada tanggat 26 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata.
  • Tempat/TgI. Lahir        :  Yogyakarta, 2 Mei 1889
  • Tempat/TgI. Wafat       :  Yogyakarta, 26 April 1959
  • SK Presiden                 :  Keppres No. 305 Tahun 1959, Tgl. 28 November 1959
  • Gelar                            :  Pahlawan Nasional

MOBIL

SEJARAH PENEMUAN MOBIL dan PERKEMBANGANNYA..

MOBIL (kependekan dari otomobil yang berasal dari bahasa Yunani ‘autos’ (sendiri) dan Latin ‘movére’ (bergerak)) adalah kendaraan beroda empat atau lebih yang membawa mesin sendiri. Jenis mobil termasuk bus, van, truk. Pengoperasian mobil disebut menyetir.

Bila yang dimaksud mobil seperti sekarang ini, cukup sulit untuk menentukan siapa penemunya. Mobil sebenarnya terdiri dari ribuan komponen yang ditemukan dan dikembangkan secara bertahap. Meski demikian, bisa disebutkan bahwa Nicolaus J. Cugnot adalah orang pertama kali yang berhasil menluncurkan kendaraan berbadan besar, beroda tiga, dan bermesin uap. Kendaraan ini digunakan untuk menarik meriam pada tahun 1769.
Gambar ini adalah gambar dimana, kendaraan hasil ciptaan Nicolaus J. Cugnot sedang menabrak tembok. Dan kecelakaan ini tercatat sebagai kecelakaan mobil pertama di dunia

Setelah itu insinyur lain yang membuat kendaraan sejenis adalah William Murdock yang bekerja sama dengna James watt dari Inggris. mereka berhasil mengembangkan dan meluncurkan mesin bermesin uap pada 1784.



Richard Trevitchick juga berhasil membuat dan meluncurkan kendaraan bermesin uap. Pada 1830, kendaraan beroda enam ciptaan Sir Goldswarthy Gurnay mampu meluncur dengan kecepatan 25km/h. Hingga awal abad 20, berbagai kendaraan bermesin uap terus diciptakan meskipun mesin uap berbahaya karena sering kali meledak.

Sejak pertengahan abad ke-19, perancangan mobil berkembang secara pesat. pada tahun 1860, Jean Joseph E. Lenoir, dari Perancis, berhasil menciptakan mesin pembakaran dalam berbahan bakar campuran batu bara dan gas serta campuran udara atmosfer. Mesin ini bekerja tanpa kompresi, dimana campuran bahan bakar dan udara dimasukkan ke dalam silinder pada saat torak berada diseparuh langkah, kemudian dinyalakan dengan suatu pematik api (busi), sehingga tekanan gas dalam silinder naik mendorong torak sampai akhir langkahnya dan membuang gas hasil pembakaran keluar. Efisiensi mesin ini hanya 5% tetapi mampu menghasilkan daya sampai 6DK.
Kemudian pada 1885, Gottlieb Daimler dan Karl Benz berhasil menciptakan mobil bermesin pembakaran dalam. Meskipun tanpa kopling untuk memindahkan tenaga dari mesin ke roda sehingga menyulitkan saat berangkat, kendaraan ini merupakan model dasar bagi pengembang mobil-mobil berikutnya. Mesin pembakaran dalam segera di sukai karena tidak memiliki kemungkinan meledak, tidak memercikkan api di luar, tidak berasap tebal, dan tidak sebising mesin uap.


Gottlieb Daimler(kiri) dan karl Benz

Pada saat yang sama berkembang berbagai penemuan baru yang memperbaiki kinerja mesin lama. Pada tahun 1886, Nicolaus A. Otto dan Eagen Langen berhasil mengembangkan suatu mesin berbahan bakar bertekanan atmosfer dimasukkan kedalam silinder, dinyalakan dengan busi terjadi gas pembakaran yang bertekanan tinggi dan mampu mendorong torak untuk melakukan langkah ekspansi sampai membuang gas pembakaran tersebut. Efisiensi yang didapat oleh mesin ini adalah 11%. Mesin ciptaan Otto ini disebut mesin pembarkaran dalam 4 langkah dan dipatenkan pada 1876


Pada 1890 Charles E dan Frank Duryea dari AS berhasil menciptakan mobil bermesin bensin pertama. Pada 1898 Louis Renault menemukan batang penggerak sebagai ganti rantai yang selama ini dipakai untuk memindahkan tenaga mesin ke roda. Tiga tahun sebelumnya, Renault juga menciptakan mesin berpendingin air. Pada 1911, Cadillac Automobile Co., berhasil menciptakan starter listrik, pengapian listrik dengan kumparan dan aki sebagai ganti starter engkol. Pada tahun 1922, ban karet berisi udara sebagai pengganti ban mati atau ban engkel diperkenalkan pertama kali.

Mobil "Velo" Karl Benz (1894).

Paten mobil pertama di Amerika Serikat diberikan kepada Oliver Evans pada 1789; pada 1804 Evans mendemonstrasikan mobil pertamanya, yang bukan hanya mobil pertama di AS tapi juga merupakan kendaraan amfibi pertama, yang kendaraan tenaga-uapnya sanggup jalan di darat menggunakan roda dan di air menggunakan roda padel.
Umumnya mobil pertama mesin pembakaran dalam yang menggunakan bensin dibuat hampir bersamaan pada 1886 oleh penemu Jerman yang bekerja secara terpisah. Carl Benz pada 3 Juli 1886 di Mannheim, dan Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach di Stuttgart.
Pada 5 November 1895, George B. Selden diberikan paten AS untuk mesin mobil dua tak. Paten ini memberi dampak negatif pada perkembangan industri mobil di AS. Penerobosan spektakuler dilakukan oleh Berta Benz pada 1888. Mesin-uap, listrik, dan bensin bersaing untuk beberapa dekade, dengan mesin bensin pembakaran dalam meraih dominasi pada 1910-an.
Garis-produksi skala besar pembuatan mobil harga terjangkau dilakukan oleh Oldsmobil pada 1902, dan kemudian dikembangkan besar-besaran oleh Henry Ford pada 1910-an. Dalam periode dari 1900 ke pertengahan 1920-an perkembangan teknologi otomotif sangat cepat, disebabkan oleh jumlah besar (ratusan) pembuat mobil kecil yang semuanya bersaing untuk meraih perhatian dunia.
Pengembangan utama termasuk penyalaan elektronik dan self-starter elektronik (keduanya oleh Charles Kettering, untuk Perusahaan mobil Cadillac di tahun 1910-1911), suspensi independen, dan rem empat ban.

Ford Model T adalah salah satu mobil pertama yang harganya terjangkau konsumen (1927).

Pada tahun 1930-an, kebanyakan teknologi dalam permobilan sudah diciptakan, walaupun sering diciptakan kembali di kemudian hari dan diberikan kredit ke orang lain. Misalnya, pengemudian roda-depan diciptakan kembali oleh Andre Citroën dalam peluncuran Traction Avant pada 1934, meskipun teknologi ini sudah muncul beberapa tahun sebelumnya dalam mobil yang dibuat oleh Alvis dan Cord, dan di dalam mobil balap oleh Miller (dan mungkin telah muncul pada awal 1897).
Setelah 1930, jumlah produsen mobil berkurang drastis berpasan dengan industri saling bergabung dan matang. Sejak 1960, jumlah produsen hampir tetap, dan inovasi berkurang. Dalam banyak hal, teknologi baru hanya perbaikan dari teknologi sebelumnya. Dengam pengecualian dalam penemuan manajemen mesin, yang masuk pasaran pada 1960-an, ketika barang-barang elektronik menjadi cukup murah untuk produksi massal dan cukup kuat untuk menangani lingkungan yang kasar pada mobil. Dikembangkan oleh Bosch, alat elektronik ini dapat membuat buangan mobil berkurang secara drastis sambil meningkatkan efisiensi dan tenaga.
penampakan mobil pertama

Thomad Alfa Edison  "Penemu Bolam Lampu"

bola lampu Bola lampu pertama
Thomas Alva Edison adalah penemu dari Amerika dan merupakan satu dari penemu terbesar sepanjang sejarah. Edison mulai bekerja pada usia yang sangat muda dan terus bekerja hingga akhir hayatnya. Selama karirnya, Thomas Alva Edison telah mempatentkan sekitar dari 1.093 hasil penemuannya, termasuk bola lampu listrik dan gramophone, juga kamera film. Ketiga penemuannya membangkitkan industri-industri besar bagi industri listrik, rekaman dan film yang akhirnya mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Dia juga dikenal sebagai penemu yang menerapkan prinsip 'produksi massal' bagi penemuan-penemuannya.
Edison sendiri memperoleh keahliannya dalam bidang kelistrikan dan telegraphy (telegraph untuk komunikasi) pada usia belasan tahun. Pada tahun 1868, di usia 21 tahun, dia telah mengembangkan dan mempatentkan penemuannya yang berupa sebuah mesin yang merekam telegraph.
Dimasa kecilnya, Edison hanya bersekolah di sekolah yang resmi selama tiga bulan, selanjutnya semua pendidikannya diperoleh dari ibunya yang mengajar Edison di rumah. Ibu Edison mengajarkan Edison cara membaca, menulis, dan matematika. Dia juga sering memberi dan membacakan buku-buku bagi Edison, antara lain buku-buku yang berasal dari penulis seperti Edward Gibbon, William Shakespeare dan Charles Dickens.
Thomas Edison semasa kecilEdison di usia 12 tahun, memperoleh penghasilan dengan cara bekerja menjual koran dan surat kabar, buah apel, serta gula-gula di sebuah jalur kereta api. Di usia itu pula, Edison hampir mengalami kehilangan seluruh pendengaran karena penyakit yang dideritanya, penyakit itu membuatnya menjadi setengah tuli. Edison pernah menulis dalam diarinya: "Saya tidak pernah mendengar burung bernyanyi sejak saya berusia 12 tahun."
Pada usia 15 tahun, Edison, sambil tetap berjualan, membeli sebuah mesin cetak kecil bekas yang selanjutnya dipasang pada sebuah bagasi mobil. Kemudian dia mencetak korannya sendiri, WEEKLY HERALD, yang di cetak, diedit dan dijualnya di tempat dia berjualan.
Pada musim panas 1862, Edison menyelamatkan seorang anak berusia tiga tahun yang hampir di tabrak oleh mobil. Ayah dari anak yang diselamatkan adalah kepala stasiun kereta api di tempatnya berjualan. Dan sebagai rasa terima kasih, kepala stasiun tersebut mengajari Edison cara menggunakan telegraph. Setelah 5 bulan mempelajari telegraph, Edison bekerja sebagai ahli telegraph selama 4 tahun. Hampir semua gaji yang didapatnya dihabiskan dengan membangun berbagai macam laboratorium dan peralatan listrik.
Edison sangat senang mempelajari sesuatu dan membaca buku-buku yang ada. Dari semua yang dipelajarinya, Edison menerapkan pelajaran tersebut dengan cara bereksperimen di laboratorium kecilnya. Edison tinggal di laboratoriumnya, hanya tidur 4 jam sehari, dan makan dari makanan yang dibawa oleh asistennya ke laboratoriumnya. Edison melakukan percobaan dan eksperimen terus menerus hingga penemuan-penemuannya menjadi sempurna. Mungkin kata yang cocok untuk menggambarkan kepandaian Edison adalah: "Genius adalah 99% kerja keras"

  Cornelis Drebbel Jacobszoon

Cornelius Drebbel


       Cornelis Drebbel Jacobszoon (1572 - 7 November 1633) adalah ilmuwan Belanda pembuat navigasi kapal selam pertama pada tahun 1620. Drebbel adalah seorang inovator yang berkontribusi terhadap perkembangan pengukuran dan sistem kontrol, optik dan kimia. Sebuah kecil kawah lunar telah dinamai menurut namanya. Ia merupakan penemu dari kapal selam pertama yang mewujudkan desain dari leonardo da vinci.


Kehidupan

 Cornelis Drebbel Jacobszoon  sempat beberapa tahun bersekolah di Alkmaar, lalu sekitar tahun 1590, ia kemudian bersekolah di Haarlem, yang juga terletak di Utara Belanda. Guru di Akademinya adalah Hendrick Goltzius (pemahat, pelukis dan humanis), Karel van Mander (pelukis, penulis, humanis) dan Cornelis Corneliszoon dari Haarlem. Drebbel menjadi pemahat terampil.

Pada tahun 1595 ia menikah dengan Sophia Jansdochter Goltzius, adik Hendrick. Mereka memiliki 4 anak. Pada tahun 1600, Drebbel berada di Middelburg di mana ia membangun sebuah air mancur di Noorderpoort.

Di Noorderpoort Cornelius bertemu dengan Hans Lippershey yang merupakan konstruktor teleskop dan rekan dari Zacharias Jansen. Drebbel belajar grinding lensa dan optik. Sekitar tahun 1604 keluarga Drebbel kemudian pindah ke Inggris, mungkin atas undangan raja baru, James I dari Inggris (VI dari Skotlandia). Drebbel juga bekerja di pengadilan.

Pada tahun 1610 Drebbel dan keluarga diundang untuk datang ke istana Kaisar Rudolf II di Praha. Setelah kematian Rudolf pada tahun 1612, Drebbel kembali ke London. Sayangnya pelindungnya pangeran Henry meninggal dan Drebbel kesulitan keuangan.

Penemuan awal kapal selam


 Kapal Selam Cornelius Drebbel
Rekontruksi  Kapal Selam Cornelius Drebbel 
Awalnya, pembuat sketsa kapal selam adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), sedangkan William Bourne merancang rencana pembuatan kapal tersebut (1578). Tapi, yang berhasil membangunnya adalah Cornelius van Drebbel pada 1620.

Awalnya, dia hanya melihat sketsa-sketsa yang dibuat dua temannya itu. Lalu, perlahan van Drebbel mencoba merealisasikan sketsa yang menurutnya unik tersebut. Standar pembangunannya tetap memakai sketsa Bourne. Yaitu, menggunakan prinsip bahwa kapal dapat tenggelam bila tangki diisi air.

Apabila kapal akan dinaikkan ke permukaan, tanki air dikosongkan terlebih dahulu. Lalu, van Drebbel mencoba menerapkan hukum Archimedes dengan memakai dayung sebagai penggerak. Tidak cukup sampai di situ, van Drebbel terus meng-upgrade kapal selam buatannya. Terutama dalam hal desain dengan membentuknya seperti susunan dua perahu dan ditutup kulit. Lubang-lubang dayungan dibuat lebih rekat sehingga tidak kemasukan air. Van Drebble tidak menggunakan sistem balas, tapi mencoba dengan besi agar perahu lebih mudah menyelam.

Kapal selam itu menjadi kapal selam yang paling tua. Sebab, badannya masih dibuat dari kulit binatang dan rangka kayu. Van Drebbel juga membungkus kayu dasar kapal dengan bahan waterproof dan dayung perahu dengan kulit. Penambahan tabung udara dilakukan van Drebbel untuk menyediakan oksigen. Perjalanan pertamanya dilakukan bersama 12 pendayung di Sungai Thames. Dalam uji coba tersebut, kapal itu berhasil menyelam sedalam 360-450 cm di bawah Sungai Thames, London, selama 2-3 jam.

Model terakhir yang dibuat van Drebbel mempunyai enam dayung dan dapat menampung 16 penumpang. Kapal itu dapat menyelam selama tiga jam dan belayar hingga 12-15 kaki (4-5-meter) di bawah permukaan air. Track-nya dimulai di Westminster menuju Greenwich pulang pergi.

Kapal selam yang tampak seperti bentuk cerutu tersebut dibuat hidrodinamik. Menurut van Drebbel, hidrodinamik dapat mengurangi hambatan ketika tenggelam. Dengan begitu, kapal dapat tenggelam secara mulus. Kapal selam itu mempunyai kecepatan sekitar 18 km/jam. Saat ini kapal selam temuan van Drebbel mulai dikembangkan untuk tujuan militer. Terutama sebagai kapal selam perang. Hal tersebut sebenarnya jauh dari keinginan Drebbel ketika pertama membuat kapal selam. Dia tidak ingin kapal selam buatannya menjadi alat pembunuh.

Optik - Pada tahun 1619 Drebbel merancang dan membangun teleskop dan mikroskop dan terlibat dalam sebuah proyek bangunan untuk Duke of Buckingham. William Boreel , Duta Besar Belanda untuk Inggris, menyebutkan mikroskop yang dikembangkan oleh Drebbel.

Menjelang akhir hidupnya, pada tahun 1633, Drebbel terlibat dalam rencana untuk mengalirkan Fens sekitar Cambridge, ketika tinggal di dekat-kemiskinan menjalankan rumah ale di Inggris. Dia meninggal di London.

Kamis, 20 November 2014

WRIGHT BERSAUDARA
"Pesawat Terbang"


Walaupun mereka bukan orang yang pertama membuat pesawat percobaan atau experiment, Wright bersaudara adalah orang yang pertama menemukan kendali pesawat sehingga pesawat terbang dengan sayap yang terpasang kaku bisa dikendalikan. Terobosan yang paling besar adalah penemuan 'kontrol tiga sumbu' yang digunakan oleh semua pesawat terbang yang sekarang. Mereka memperoleh keahlian mekanik tersebut dari bekerja di toko mereka yang penuh dengan mesin cetak, sepeda, motor dan mesin lainnya. Dari sepeda mereka mendapat gagasan bahwa pesawat terbang yang tidak stabil dapat dikendalikan dengan latihan.
Wright bersaudara adalah dua dari tujuh orang bersaudara. Di sekolah dasar, Orville pernah dikeluarkan dari sekolah. Tahun 1878, ayah mereka membelikan 'helikopter' mainan untuk dua anak mereka yang termuda tersebut. Mainan itu dibuat dari bambu dan karet untuk memutar baling-baling nya. Wilbur dan Orville memainkannya hingga rusak, kemudian membuat mainan tersebut sendiri, mereka mengaku bahwa pengalaman brmain dengan helikopter bambu menjadi sumber bagi ketertarikan mereka terhadap mesin yang bisa terbang.

Secara umum mereka dihargai atas desain dan perancangan pesawat terbang efektif pertama, dan membuat penerbangan terkendali pertama menggunakan pesawat terbang bermesin yang lebih berat daripada udara, bersama dengan pendirian tonggak sejarah lainnya dalam bidang era dirgantara. Kedua kakak beradik itu pada awalnya mengelola sebuah toko di Dayton, Ohio. Toko tersebut menjual dan memperbaiki sepeda motor. Mereka mulai mempelajari masalah penerbangan pada tahun 1889. Kemudian mereka mulai membuat tiga pesawat terbang layang bersayap kembar. Ketiganya dites di pantai Kitty Hawk, North Carolina. Pesawat yang ketiga telah diujinya sebanyak 1000 kali penerbangan dan ternyata berhasil dengan sukses. Kemudian mereka membuat mesin motor ringan. Mesin tersebut di pasang di pesawatnya yang keempat, yang dinamakannya Wright Flyer.
Pada pukul 9.30 pagi (9.30 WIB malam) dalam cuaca dingin yang mendung pada tanggal 17 Desember 1903, Wright Bersaudara menerbangkan untuk pertama kalinya pesawat udara berkendali sejauh empat mil di dekat wilayah berbukit pasir di Kitty Hawk, North Carolina. Mereka menyaksikan pesawat Wright Flyer dikemudikan oleh Orville, mengangkasa selama 12 detik. Kemudia pesara tersebut turun kembali setelah mencapai 37 meter dari tanah. Penerbangan tersebut merupakan penerbangan pesawat yang pertama dalam sejarah. Pesawat tersebut pada awalnya dinamai Wright Flyer, tetapi sekarang lebih populer dengan nama "Kitty Hawk". Pesawat Flyer yang asli kini terdapat di Museum Dirgantara di Washington DC,Amerika Serikat.

Minggu, 16 November 2014

cornelis de houtman

CORNELIS de Houtman


Sejarah hidup :

Cornelis de Houtman (lahir di Gouda, Holland Selatan, Belanda, 2 April 1565 – meninggal di Aceh, 11 September 1599 pada umur 34 tahun) yang merupakan saudara dari Frederik de Houtman, adalah seorang penjelajah Belanda yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa ke Indonesia dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah bagi Belanda. Saat itu Kerajaan Portugis mempunyai monopoli terhadap perdagangan tersebut, dan perjalanan de Houtman adalah kemenangan simbolis bagi pihak Belanda, meski perjalanan tersebut sebenarnya berlangsung buruk.

Awal perjalanan :

Pada tahun 1592 Cornelis de Houtman dikirim oleh para saudagar Amsterdam ke Lisboa/Lisbon, Portugal untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai keberadaan "Kepulauan Rempah-Rempah". Pada saat de Houtman kembali ke Amsterdam, penjelajah Belanda lainnya, Jan Huygen van Linschoten juga kembali dari India. Setelah mendapatkan informasi, para saudagar tersebut menyimpulkan bahwa Banten merupakan tempat yang paling tepat untuk membeli rempah-rempah. Pada 1594, mereka mendirikan perseroan Compagnie van Verre (yang berarti "Perusahaan jarak jauh"), dan pada 2 April 1595 berangkatlah ekspedisi perseroan ini di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Tercatat ada empat buah kapal yang ikut dalam ekspedisi mencari “Kepulauan Rempah-rempah” ini yaitu: Amsterdam, Hollandia, Mauritius dan Duyfken

Awal mula di JAWA : 

Pada 27 Juni 1596, ekspedisi de Houtman tiba di Banten. Hanya 249 orang yang tersisa dari pelayaran awal. Penerimaan penduduk awalnya bersahabat, tapi setelah beberapa tabiat kasar yang ditunjukkan awak kapal Belanda, Sultan Banten, bersama dengan petugas Portugis di Banten, mengusir kapal Belanda tersebut.
Ekspedisi de Houtman berlanjut ke utara pantai Jawa. Kapalnya takluk ke pembajak. Beberapa tabiat buruk berujung ke salah pengertian dan kekerasan di Madura: seorang pangeran di Madura terbunuh, beberapa awak kapal Belanda ditangkap dan ditahan sehingga de Houtman membayar denda untuk melepaskannya.
Kapal-kapal tersebut lalu berlayar ke Bali, dan bertemu dengan raja Bali. Mereka akhirnya berhasil memperoleh beberapa pot merica pada 26 Februari 1597. Kapal-kapal Portugis melarang mereka mengisi persediaan air dan bahan-bahan di St. Helena. Dari 249 awak, hanya 87 yang berhasil kembali. Cornelis de Houtman tewas dalam perjalanan keduanya di atas geladak kapal di Aceh saat pertempuran dengan pasukan Inong Balee yang dipimpin Malahayati tanggal 11 September 1599 dalam pertempuran satu lawan satu dengan Malahayati.

Akibat dari ekspedisi de Houtman

Meski perjalanan ini bisa dibilang gagal, namun juga dapat dianggap sebagai kemenangan bagi Belanda. Pihak Belanda sejak saat itu mulai berani berlayar untuk berdagang ke Timur terutama di tanah Nusantara. Beberapa ekspedisi memang mengalami kegagalan, sementara lainnya sukses gilang-gemilang dengan keuntungan berlimpah-limpah dari total modal ekspedisi yang dikeluarkan.

Totalnya dalam rentang waktu antara 1598 dan 1601 ada 15 ekspedisi dikirim ke Nusantara, yang melibatkan 65 kapal. Sebelum Verenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) didirikan pada 1602, tercatat 12 perusahaan telah melakukan ekspedisi ke Nusantara dalam masa 7 tahun, yakni: Compagnie van Verre (Perusahaan dari Jauh), De Nieuwe Compagnie (Perusahaan Baru), De Oude Compagnie (Perusahaan Lama), De Nieuwe Brabantse Compagnie (Perusahaan Brabant Baru), De Verenigde Compagnie Amsterdam (Perhimpunan Perusahaan Amsterdam), De Magelaanse Compagnie (Perusahaan Magelan), De Rotterdamse Compagnie (Perusahaan Rotterdam), De Compagnie van De Moucheron (Perusahaan De Moucheron), De Delftse Vennootschap (Perseroan Delft), De Veerse Compagnie (Perusahaan De Veer), De Middelburgse Compagnie (Perusahaan Middelburg) dan De Verenigde Zeeuwse Compagnie (Perhimpunan Perusahaan Kota Zeeuw).

Kedatangan kapal-kapal inilah yang menjadi cikal bakal penjajahan Belanda atas tanah Nusantara.

Photobucket

Tewas di Aceh

Tahun 1598, Cornelis de Houtman bersama saudaranya Frederick de Houtman diutus lagi ke tanah Nusantara di mana kali ini ekspedisinya merupakan ekspedisi dalam jumlah besar. Armada-armadanya telah dipersenjatai seperti kapal perang.

Pada 1599, dua buah kapal pimpinan de Houtman yang bernama de Leeuw dan de Leeuwin berlabuh di ibukota Kerajaan Aceh. Pada awalnya kedua kapal ini mendapat sambutan baik dari pihak Aceh karena darinya diharapkan akan dapat dibangun kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan. Dengan kedatangan Belanda tersebut berarti Aceh akan dapat menjual hasil-hasil bumi, khususnya lada kepada Belanda.
Namun dalam perkembangannya, akibat adanya hasutan dari pihak Portugis yang telah lebih dahulu berdagang dengan Kerajaan Aceh, Sultan Aceh menjadi tidak senang dengan kehadiran Belanda dan memerintahkan untuk menyerang kapal-kapal mereka. Pemimpin penyerangan adalah Laksamana Keumala Hayati. Dalam penyerangan ini, Cornelis de Houtman dan beberapa anak buahnya tewas sementara Frederick de Houtman ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Frederick de Houtman mendekam dalam tahanan Kerajaan Aceh selama 2 tahun. Selama di penjara, ia menulis buku berupa kamus Melayu-Belanda yang merupakan kamus Melayu-Belanda pertama dan tertua di Nusantara. 



Minggu, 02 November 2014

MAX HAVELAAR




Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely.
(Lord Acton, Letter to Bishop Mandell Creighton, 1887)

Mungkin penyakit yang paling berbahaya tidak akan ditemukan di laboratorium, tetapi dalam semesta kehidupan, dan penyakit itu bernama korupsi. Penyakit tersebut telah lama ada, dan dengan sukses membiakkan dirinya dari generasi ke generasi. Eduard Douwes Dekker yang dikenal dengan nama pena Multatuli, menulis novel ini dengan protagonis Max Havelaar. Max Havelaar adalah seorang asisten residen di Lebak (sekarang masuk Provinsi Banten). Havelaar menggantikan asisten sebelumnya yang tewas terbunuh, Slottering. Sebelumnya, Havelaar bertugas sebagai asisten residen di Natal (sekarang masuk Provinsi Sumatra Utara). Dan pengalaman tersebut diceritakan kembali oleh Multatuli melalui karya fiksi ini.
Max Havelaar
atau Lelang Kopi Maskapai Dagang Belanda
Penulis: Multatuli
Terjemahan: H.B. Jassin
Pendahuluan dan Anotasi: Drs. Gerard Termorshuizen
Penerbit: Djambatan (cet keempat, 1977)

Latar Belakang
Apa yang menjadi permasalahan pada saat itu di Pulau Jawa adalah strategi yang digunakan kolonial Belanda untuk mengisi kembali pundi-pundi perbendaharaan kas mereka yang kosong akibat membiayai perang. Perang terbesar pada saat itu ialah Perang Jawa (1825-1830). Perang tersebut dimenangi oleh pemerintah kolonial Belanda dengan menyerahnya Pangeran Diponegoro. Dengan demikian, pemerintah kolonial tidak punya 'saingan' dalam memerintah Pulau Jawa. Namun, perang tersebut menyisakan kerugian yang cukup besar di pihak kolonial baik di Jawa maupun di negeri Belanda. Gubernur Jenderal Belanda pada saat itu ialah Johannes van den Bosch beride bagaimana mengembalikan kekayaan Pemerintah Belanda. Idenya adalah Pemerintah kolonial menerapkan sistem penanaman atau Cultuurstelsel.

Sistem tersebut tidak pernah tertuang secara eksplisit, namun didasarkan pada prinsip umum sederhana. Daerah-daerah berutang pajak kepada pemerintah yang besarnya 40% dari taksiran hasil panen utama (biasanya beras). Pajak tersebut dibayarkan dalam uang tunai, namun sulit dalam pelaksanaannya karena sumber daya administrasi dan uang tidak tersedia. Bila pendapatan panen suatu daerah lebih besar daripada pajak yang harus ditanggungnya, maka ia memperoleh kelebihannya, sementara kalau pendapatan hasil panen kurang dari pajak yang seharusnya, maka daerah tersebut harus menggantinya dari sumber pendapatan lain. namun yang terjadi adalah: bagi desa harus ada nilai tukar antara pajak tanah yang didasarkan atas komoditi beras dan komoditi ekspor kepada pemerintah  Sistem ini mengharuskan masyarakat petani di daerah Jawa untuk menanam tanaman yang laku di pasar dunia seperti kopi, tebu, teh untuk diserahkan pada pemerintah kolonial sebagai pajak dalam bentuk natura (barang). Sebelum berkembangnya produksi gula dan nila, hanya kopi yang memiliki nilai ekonomis (ditanam di Priangan, Jawa Barat). Namun perkebunan nila tidak berhasil, sebagian besar perkebunan di Yogyakarta dan Surakarta berubah menjadi perkebunan gula. Selain itu, bagi penduduk yang tidak memiliki tanah, diharuskan membayar pajak dengan bekerja pada tanah milik pemerintah kolonial. Sistem Cultuurstelsel ini mulai diperkenalkan sejak tahun 1830 dan pada tahun 1840 diterapkan di seluruh Pulau Jawa.
Pada prakteknya, keuntungan hanya dinikmati oleh pengusaha Cina serta pada administrator dan para pejabat pribumi yang sebagian besar tidak hanya menerima persentasi namun juga memiliki tanah jabatan (Ricklefs). Dampak-dampak cultuurstelsel ini tentu saja menguntungkan negeri Belanda. Dalam kurun waktu 1831-1877, telah dihasilkan 827juta gulden. Dampak sosial dan ekologi tentu saja rusak. Penderitaan orang-orang di Jawa meningkat, serta lingkungan yang tak stabil. peruntukan lahan untuk padi diubah jadi menanam tebu. Akibatnya timbul paceklik. Sementara itu perdagangan komoditi ekspor dari Jawa ke Eropa semakin didominasi swasta, karena itu banyak yang tertarik menjadi broker antara sang majikan, Belanda, dan petani.  Broker kopi ini, menurut Ricklefs (1993), bekerja sama dengan pegawai Belanda untuk memenuhi target ekspor kopi. Ketika cultuurstelsel mulai dihapuskan, kopi adalah komoditi yang dihapuskan terakhir kali.
Keadaan Sosial
Struktur cultuustelsel berdampak pada tatanan kehidupan sosial. Kepala desa merupakan penghubung antara petani dan pejabat yang puncaknya adalah bupati. Bupati adalah bangsawan yang mengepalai kabupaten dan bertanggung jawab pada pemerintahan Belanda. Pejabat Belanda di suatu kabupaten ditugasi untuk mengurus penerimaan pajak dari masyarakat petani. Permasalahan korupsi yang muncul ialah, mereka dibayar sesuai dengan persentase penyerahan komoditi pertanian. Komoditi ekspor yang menjadi hak pemerintah dihargai terlalu rendah. Perdagangan komoditi ekspor di jalur swasta meningkat, dan terjadi pemerasan terhadap desa-desa. Korupsi merajalela dan pemerintah pusat di Batavia tidak mampu memantau hal tersebut ke seluruh daerah.
Mulatatuli cukup detil menggambarkan apa saja ciri Havelaar. Kurang lebih satu halaman untuk menjelaskannya. Havelaar digambarkan sebagai seorang tubuhnya lampai, cepat gerak-geriknya. Ia cermnat dfan teratur, doitambah pula sangat sabatr tapi justru karena kecermatan, ketertiban dan kesabatan sukar baginya, karena jiwanya agal liart; ia lamban dan gatu-hati dalam pertimbangannya,meskipun tidak demikian nampaknya bagi orang yang mendedengarnya dengan cepat mengambil kesimpulan (h.47-48).
Pengalaman hidup banyak memberi sumbangan pada kebijaksanaan. Havelaar mengunjungi banyak tempat. Di setiap tempat tersebut ia menuliskan pengalamannya, dan ini yang disebut oleh Multatuli: "Dan bahwa ia sesungguhnya memang banyak mengalami, bahwa ia tidak melintasi kehidupan tanpa menampung kesan-kesan yang banyak diberikan oleh kehidupan itu, hal itu dibuktikan oleh kecepatan pikirannya dan jiwanya yang mudah menerima (h.51)
Max Havelaar diangkat jadi asisten residen daerah Banten Kidul atau Banten Slaetan, sebagaimana Lebak disebut oleh anak Bumiputera. Nyonya Slotering adalah janda asisten tesiden yang digantikan oleh Havelaar yang meninggal dua bulan sebelum Havelaar menggantikannya. Penugasan sementara menunggu penggantinya, ditugaskan kepada Verbrugge untuk mengerjakan pekerjaan asisten residen.

Tiga Pencerita
Ada tiga narator dalam buku ini. Narator pertama adalah Droogstoppel, kedua adalah Stern, dan ketiga adalah Multatuli.  Perpindahan antarnarator dapat dibedakan pada konteks ceritanya. Droogstoppel bercerita tentang seputar perusahaan makelar kopi dan bursa perdagangan, Stern bercerita tentang Havelaar, sementara Multatuli muncul pada bagian penutup cerita.

Pada pembuka, Droogstoppel memperkenalkan dirinya adalah sebagai makelar kopi yang tinggal di Lauriergracht No.37 (cat. sepenting apa sehingga alamat ini disebutkan berkali-kali). Droogstoppel tidak suka pada sastra, dari kalimatnya ia mempersoalkan sajak yang tidak pas (menurut logikanya):
"saya tidak punya keberatan apa-apa terhadap sajak-sajak. Kalau orang hendak menjajarkan kata-kata, baiklah, tapi jangan katakan sesuatu yang tidak benar."Udara hitam pekat, dan sudah jam empat". Saya tidak keberatan, kalau udara memang pekat, dan waktu jam empat. Tapi kalau jam menunjuk jam tiga kurang lima belas, maka saya, yang tidak menjejerkan kata-kata dalam barisan, dapat mengatakan:"udara hitam dan waktu jam tiga kurang lima belas". Tapi sipenyair karena ada hitam pekat di baris pertama, terikat pada jam empat; sekiranya waktu jam lima, dua, satu, maka udara tidak boleh hitam pekat. Maka mulailah ia bertukang; atau udara harus dirobah, atau waktu harus diganti. Salah satu adalah dusta (h.4)
Droogstoppel berkenalan dengan Syaalman. Syaalman memperkenalkan diri sebagai seorang penyair. Seperti yang diutarakan pada bab awal, Sebenarnya ia tidak suka padanya (terlebih karena Syaalman adalah seorang penyair/sastrawan). Syaalman datang kepada Droogstoppel dengan membawa bungkusan berisi naskah-naskah dan meminta bantuan Droogstoppel untuk membiayai ongkos cetaknya, sebab Syaalman tidak memiliki uang lagi dan ia harus menghidupi keluarganya. Droogstoppel tertarik pada isi bungkusan itu karena ada naskah yang bercerita tentang kopi:
...mata saya tertarik pada berkas:" Laporan mengenai Perusahaan Kopi di Residensi Manado"...Saya menemukan karangan-karangan yang tidak saya mengerti seluruhnya, tapi yang sungguh memperlihatkan pengetahuan soal. Ada daftar-daftar, pemberitahuan-pemberitahuan perhitungan-perhitungan dengan angka-angka yang sama sekali tidak memakai sanjak, dan semuanya itu dikerjakan dengan ketelitian dan kehati-hatian. (h.23)
 
Akhirnya diputuskanlah bahwa Droogstoppel akan menulis sebuah buku berdasarkan naskah-naskah tersebut. Untuk tugas penulisan bab-bab buku tersebut diserahkan pada Stern, dan Droogstoppel memiliki hak menambah tulisan.
Kisah Havelaar dibangun oleh Stern. Pemandangan keramaian pagi di jalan Pandeglang-Lebak, dituliskan oleh Stern mulai bab v, dengan demikian lokasi cerita berpindah dari Amsterdam ke Indonesia. Jadi cerita asisten residen Max Havelaar ini adalah cerita di dalam cerita. Ide awalnya ingin bercerita tentang kopi malah berubah menjadi menceritakan Max Havelaar. Dan memang, di Lebak sama sekali tidak ada perkebunan kopi.
Pencerita terakhir adalah Multatuli sendiri. Ia masuk tiba-tiba menutup cerita dengan kalimat: Aku mau dibaca.  Multatuli mengakui bahwa karyanya tidak beraturan, pengarangnya mengejar sensasi, gayanya buruk, tidak nampak keahlian,...namun ia menyampaikan pesannya: tapi orang Jawa dianiaya!
Pertanyaan
Ada beberapa pertanyaan sekaligus kritik yang disampaikan oleh Multatuli, dan mungkin hal tersebut masih relevan sampai sekarang. Pertama adalah kritik terhadap sumpah jabatan. Ketika diangkat menjadi asisten residen, Havelaar diminta mengucapkan sumpah bahwa akan mematuhi dan menegakkan peraturan dan undang-undang yang ada. Dan yang terpenting: akan melindungi penduduk Bumiputera terhadap penindasan, penyiksaan, dan penganiayaan. Apakah demikian yang dilakukan pejabat pemerintahan sekarang yang membela kepentingan rakyat kecil di atas kedudukannya?
Kedua, ia menegaskan apa panggilan bekerja. Ketika Max Havelaar memimpin rapat setelah ia dilantik maupun dalam surat-suratnya ia memberi pandangan apa peranan sebagai pekerja pemerintah :
Sebab kita bersukacita bukan karena memotong padi; kita bersukacita karena memotong padi yang kita tanam. Dan jiwa manusia bukan tumbuh karena upah, tapi karena kerja yang membikin ia berhak untuk menerima upah.
Dan apa jawab kita, kalau sesudah kita mati, ada suara menegur roh kita dan bertanya: "mengapa orang meratap di ladang-ladang, dan mengapa pemuda-pemuda menyembumyikan diri? Siapa yang mengambil panen dari lumbung dan menteret kerbau yang akan membahak ladang dari kandang? Apa yang telah klau lakukan dengan saudaramyu yang kuserahkan penjagaannya kepadamu? Mengapa si celaka itu bersedih hati dan mengutuk kesuburan istrinya? (h.69)
Adakah yang lebih tinggi dari kebahagiaan? Maka bukankah kewajiban kita untuk membahagiakan manusia? Dan jika untuk itu diperlukan kerja, bolehkah kita melarang orang Jawa bekerja, pekerjaan yang yang diperlukan untuk kebahagiaan jiwanya, supaya nanti tidak akan dibakar dalam api neraka (h.88)
..supaya anda tinggalkan sikap takut-takut dan tampil dengan berani memperjhuangkan sesuatu kepentingan (h.145)
dan ucapan ini ditujukan bukan terutama pada anda, tetapi kepada sekolah di mana anda dididik menjadi pegawai negeri Hindia (h.145). Hendaklah kata yang mulia itu terbukti dengan cara lain, dari sekedar gelar yang membosankan itu, gelar yang mengganggu arti kalimat.
Ketiga, mengkritik pengangkatan gubernur jenderal. Multatuli mempersoalkan pengangkatan gubernur jenderal. Menurutnya, orang yang diangkat menjadi gubernur jenderal seharusnya selain cakap adalah seorang yang cukup punya pengalaman memimpin, mengingat permasalahan di Hindia sangat kompleks. Persoalan kesetiaan dan kejujuran menjadi poin penting. Dari cerita Multatuli ini juga dapat diketahui bahwa praktik korupsi sudah berlangsung dari sejak dulu. Gedung-gedung pemerintahan yang dibangun seringkali tidak berdasarkan anggaran biaya yang telah disusun, tetapi menggunakan tenaga kerja paksa yang tidak dibayar. Dan terutama Multatuli menyoroti perilaku para pemimpin Belanda di Hindia seperti buta mendadak:
Orang yang baru beberapa waktu yang lalu tersembunyi di antara lingkungannya, tidak menonjol dalam pangkat atau kekuasaan, biasanya secara tiba-tiba, diangkat di atas orang banyak, yang jauh lebih besar jumlahnya dari lingkaran kecil yang dahulu membenamnya sebhingga tidak kelihatan oleh orangl dan saya kira tepatlah jika saya menyebut tempatnya yang tinggi itu membuat pemandangan orang berputar-putar....seperti kita menjadi buta apabila kita dengan cepat dipindahkan dari tempat yang gelap pekat ke tempat yang cerah. (h.149)
Keempat, mengkritik gaya hidup saleh? Multatuli mengkritisi apakah benar pandangan orang Belanda, bahwa mereka adalah golongan Eropa terpilih yang mendapat berkat Tuhan, berbeda dengan Prancis yang terjadi bunuh-bunuhan. Sementara orang Belanda berdiam di negeri jauh, Orang Jawa yang digambarkan kafir malah menghasilkan kekayaan bagi mereka (h.159)
Dari sudut pandang orang Belanda yang di negeri Belanda apakah kalimat: orang harus bekerja keras, dan siapa yang tidak mau, adalah miskin dan tetap tinggal miskin, dengan sendirinya (h.162) tetap relevan terlaksana di tanah jajahan?

Film Max Havelaar
Kurang lebih seabad setelah novel ini terbit, pada tahun 1976 dibuat film Max Havelaar. Film ini disutradarai oleh Fons Rademakers. Film ini seharusnya merupakan co-production antara Fons Rademakers Productie BV (Amsterdam) dan PT Mondial Motion Pictures (Jakarta). Dari tulisan DA Peransi, yang diterbitkan si Harian Suara Pembaruan pada tahun 1987 menyatakan bahwa film tersebut seharusnya menggali kembali fakta sejarah yang ada dalam novel ini. DA Peransi berpendapat bahwa seharusnya ada keseimbangan dalam melihat tokoh Max Havelaar dan Residen Adipati Lebak di sini. Namun, konteks pada masa itu ialah di Belanda antiIndonesia masih begitu kencang. Alhasil film yang diproduksi tersebut menceritakan apa adanya seperti yang ada pada novel. Max Havelaar, putih hatinya yang ingin melakukan perubahan, Adipati Lebak yang hitam hatinya dan suka memeras rakyatnya, serta cerita Saijah dan Adinda yang menjadi 'bumbu' yang terselip pada keheroikan Max Havelaar.